Judul asli: Amintiri din epoca de aur
Sutradara: Cristian Mungiu, Hanno Hofer, Constantine Popescu, Ioana Uricaru, Razvan Marculescu
Pemain: Alexandru Potocean, Avram Birau, Vlad Ivanov, Ion Sapdaru, Diana Cavallioti
Seekor babi meledak ketika hendak dimasak, pemalsuan foto yang gagal, dua remaja mengaku sebagai pegawai penguji polusi udara untuk mendapatkan botol bekas, seorang aktivis naif yang mencoba memberantas buta aksara, beberapa sketsa itu adalah bagian dari sebuah omnibus tentang keadaan masyarakat Rumania selama 15 tahun terakhir dalam cengkeraman rezim Nicola Ceausescu, yang oleh otoritas disebut sebagai era keemasan.
Tales from the Golden Age merupakan rangkuman mitos-mitos urban yang diolah Cristian Mungiu bersama empat sutradara lain dan dikemas dalam bentuk komedi gelap. Film ini sedikit banyak mengikuti tema film Mungiu pemenang
Palm d’Or 2007,
4 Months 3 Weeks and 2 Days, dengan mengedepankan absurditas kehidupan masyarakat dibawah pemerintahan otoriter.
Ada enam kisah, masing-masing disebut dengan istilah “legenda,” yang semua skenarionya ditulis oleh Mungiu: Legenda Kunjungan Resmi, Legenda Fotografer Partai, Legenda Seorang Aktivis Tekun (di sebagian rilis tidak dimasukkan), Legenda Polisi Tamak, Legenda Penjual Udara, dan Legenda Sopir Truk Ayam. Empat kisah pertama dikenal juga dengan
Tales of Authority, sedang 2 yang terakhir sebagai
Tales of Love.
Seperti tersirat dalam sub judulnya, empat kisah pertama yang durasinya lebih pendek, menitikberatkan pada bagaimana bentuk represi totalitarian itu masuk dan mempengaruhi tingkah laku masyarakatnya. Dalam bentuknya yang paling ekstrim dijumpai pada “Legenda Kunjungan Resmi.” Sebuah desa tengah mempersiapkan kunjungan tamu internasional dari berbagai negara. Dalam satu komando dari pusat, mereka memoles tampilan luar sedemikian rupa sampai ke rincian terkecil – burung merpati yang harus berwarna putih, arak-arakan domba dan bukan sapi (karena ada delegasi dari India), warna dari hiasan. Semua itu dilakukan semata demi pencitraan. Pencitraan dilakukan tak hanya untuk mengesankan dunia internasional, tetapi juga dilakukan terhadap masyarakatnya sendiri, seperti yang terlihat dalam “Legenda Fotografer Partai.” Namun sebuah kesalahan dalam memalsukan foto Ceausescu diikuti usaha untuk melestarikan pencitraan justru mengakibatkan munculnya mitos baru: untuk pertama kalinya surat kabar partai tak diterbitkan pada hari itu. Ironisnya, semua pencitraan itu dilakukan untuk menutupi kebohongan. Dalam realitasnya, bahkan untuk sekedar mendapatkan barang kebutuhan pokok – daging babi untuk menyambut Natal dan telur untuk Paskah – sangat sulit. Dan ketika seorang polisi mendapat kiriman babi hidup menjelang Natal, hal itu bukannya berkah tapi justru menjadi musibah.
Meskipun mampu mendeskripsikan dengan jernih bentuk represi dan paranoia yang terjadi di masyarakat, durasi pendek dari empat kisah anekdot tersebut membuat eksplorasi temanya menjadi kurang mendalam, dibandingkan dua kisah
Tales of Love yang lebih sublim, terutama “Legenda Sopir Truk Ayam.” Kisah yang terakhir ini sepertinya bisa mewakili keseluruhan antologi ini. Bagaimana aturan sekecil apapun, apabila dilanggar, konsekuensinya sangat besar.
Hadir sebagai bagian dari perayaan 20 tahun kejatuhan rezim Ceausescu,
Tales from the Golden Age sepertinya ingin mengenang masa-masa kelam tersebut dengan cara menertawakannya. Humor, lebih spesifik lagi adalah humor gelap, bisa jadi merupakan cara untuk melihat semua kesengsaraan di masa lalu tanpa merasa marah atau sedih, dan dengan begitu, hantu masa lalu itu akan tetap diingat dan dijadikan pelajaran kedepannya.