3/07/2014

0 Santa Sangre (1989)



Sutradara: Alejandro Jodorowsky
Pemain: Axel Jodorowsky, Blanca Guerra, Adan Jodorowsky, Guy Stockwell

Santa Sangre, film dari Alejandro Jodorowsky ini bergenre horor. Jadi sudah sewajarnya bila penonton mengharapkan adegan-adegan yang mampu membuat bulu kuduk merinding dalam film ini. Dan, dalam taraf tertentu, itulah yang terjadi. Akan tetapi, mengkotak-kotakkan Santa Sangre dalam kategori yang sempit semacam itu hanya akan menjadi perangkap yang mengkerdilkan kekayaan yang terkandung dalam film ini. Santa Sangre adalah parade imajinasi yang sureal, ganjil dan absurd, dimana bayangan samar Fellini, Bunuel dan Lynch turut serta dalam iring-iringan yang riuh namun kelam.

Adegan pembuka memperlihatkan seorang lelaki, telanjang dan sepertinya ketakutan, tengah meringkuk di atas sebatang kayu di bangsal rumah sakit jiwa. Lalu dokter dan perawat masuk membawa dua porsi makanan, salah satunya adalah ikan mentah. Seorang dokter menawarkan makanan yang wajar dan meminta Fenix, nama lelaki itu, untuk makan seperti layaknya manusia normal. Diabaikan, dokter itu menawarkan ikan mentah, yang anehnya justru dimakan dengan lahap oleh Fenix. Tampak jelas bahwa kondisi mental Fenix telah terdegradasi sampai taraf mendekati binatang. Dia bahkan tidak mau, atau tidak bisa, atau takut, untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya. Muncul pertanyaan, apa yang membuatnya berlaku abnormal seperti itu? Di titik ini, Jodorowsky memainkan peran sebagai seorang psikoanalis yang melacak akar permasalahan psikologis itu di masa lalu.

Melalui kilas balik, penonton diajak menelusuri jejak Fenix semasa kecil. Dia adalah seorang pesulap kecil dan dibesarkan di lingkungan sirkus. Ayahnya adalah seorang lelaki gemuk yang ahli melempar pisau sekaligus pemilik sirkus itu. Sedang ibunya selain sebagai pemain sirkus juga merangkap sebagai pimpinan sekte religius Santa Sangre, sekte yang memuja orang suci dalam wujud seorang wanita yang tangannya terpotong. Dikelilingi oleh badut, orang kerdil, binatang-binatang eksotis, dan pertunjukan-pertunjukan ajaib, apakah Felix kecil menjalani masa kecil yang menyenangkan? Jika benar maka dia tentu tak akan berakhir di rumah sakit jiwa. Pada kenyataannya dia mengalami kejadian yang akan membuat mentalnya terganggu. Kedua tangan ibunya dipotong oleh sang ayah, yang kemudian bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri. Semua itu disebabkan oleh adanya wanita lain yang masuk dalam kehidupan rumah tangga itu. Trauma atas kejadian itu masih membekas kuat dalam ingatannya.

Kembali ke masa sekarang, Fenix kabur dari rumah sakit jiwa untuk menemani dan menjadi tangan bagi ibunya yang buntung. Kita melihat bahwa sang ibu adalah sosok yang dominan dalam kehidupan Fenix. Kapanpun dibutuhkan, Fenix akan meminjamkan tangannya pada sang ibu, mulai dari hal sederhana seperti makan sampai melakukan sesuatu yang tak diinginkannya. Ibunya punya kuasa penuh atas kedua tangan Fenix. Dan dari sini, rentetan pembunuhan itu dimulai. Setiap kali ada wanita yang mendekati Fenix, ibunya menggunakan tangannya untuk membunuh wanita itu.

Secara alur cerita keseluruhan, Santa Sangre terlihat seperti horor pembunuhan balas dendam yang klise. Namun bukan Jodorowsky namanya, yang dikenal sebagai dedengkot cult cinema, jika film ini hanya sebatas menawarkan adegan-adegan tikam-tusuk-sayat yang berdarah-darah. Sepanjang film ini penuh dengan imaji-imaji sureal dan ganjil, seperti jika kita sedang bermimpi atau berfantasi. Menelaah dasar logika dari setiap adegan tidaklah berguna, dan mungkin memang tak perlu dijelaskan. Nikmati saja sisi banal dari fantasi ala Fellini yang dipadu dengan gaya surealis Bunuel dalam situasi yang terlihat ganjil dan absurd seperti yang biasa ditemukan dalam film-filmnya David Lynch.


0 comments:

Post a Comment

 

Kala Ireng Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates