11/03/2012

16 No Country for Old Men (2007)


Sutradara: Joel Coen dan Ethan Coen
Pemain: Javier Bardem, Tommy Lee Jones, Josh Brolin


Kritikus film Roger Ebert suatu kali pernah berkata, ”Baik buruknya sebuah film bisa dilihat dari karakter tokoh jahatnya.” Meskipun banyak dari pilihan film yang dipujinya kurang sesuai dengan selera saya pribadi, mau tak mau saya menyetujui pernyataannya itu terkait dengan karya paling prestisius dari Coen bersaudara, No Country for Old Men. Melihat film ini tentunya tak bisa mengesampingkan karakter sosiopat berpotongan rambut lucu bernama Anton Chigurh. Dialah tokoh jahat sekaligus ‘roh’ film ini.

Berawal dari sebuah transaksi narkoba yang berjalan kacau, dimulailah perjalanan takdir yang menentukan nasib tiga tokoh utamanya. Llewelyn Moss (Josh Brolin), seorang veteran perang Vietnam, menemukan uang haram transaksi tersebut dan, seperti sudah menjadi naluri dasar setiap manusia yang dihadapkan pada pilihan yang terlihat menguntungkan, mengambilnya. Si pemilik uang kemudian mengirimkan Anton Chigurh (Javier Bardem) untuk mendapatkannya kembali. Menyadari sesuatu yang buruk sedang dan akan terjadi, seorang sheriff tua bernama Tom Bell (Tommy Lee Jones) melacak keduanya dengan harapan untuk menyelamatkan Moss dari ancaman Chigurh. Dan akhirnya kita disuguhi sebuah adegan perburuan yang unik. Mereka bertiga saling berhubungan, akan tetapi, kecuali adegan dimana Moss dan Chigurh saling baku tembak, ketiganya tak pernah berada dalam satu ruang, waktu dan frame secara bersamaan.

Kisah No Country for Old Men mengambil latar di daerah Texas tahun 1980-an. Membayangkan daerah barat Amerika, daerah yang menampilkan kesan seperti wilayah pinggiran yang terlupakan dari sebuah peradaban, yang gersang dan tandus, tak bisa dilepaskan dari nuansa kekerasan dan hukum alam dimana yang kuatlah yang bisa selamat. Bisa jadi karena itulah daerah barat Amerika menjadi sumber inspirasi film-film koboi, disana hukum dan keadilan disuarakan dengan moncong sebuah senapan.

Dalam film-film bergenre western, kita sering melihat pertarungan antara kebaikan dan kejahatan, dimana biasanya kebaikan selalu mengalahkan kejahatan. Meskipun film ini bisa dikategorikan dalam genre serupa, No Country for Old Men tidak terjerumus dalam stereotip semacam itu. Bahkan bisa dibilang karakternya tak bisa dilihat secara hitam putih, meskipun dari standar moral apapun, kita tahu siapa tangan kanan kejahatan di film ini. Tapi dimana orang baiknya?

Dilihat dari perspektif moral, agama, maupun hukum, Chigurh adalah orang jahat. Tapi meskipun dia seorang pembunuh, dia tak melakukannya dengan membabi buta. Dia punya prinsip. Bukan dia yang menentukan apakah orang yang ditemuinya itu dibunuh atau tidak, tapi takdir yang dipilih orang itu berdasarkan lemparan koin. Seorang pembunuh yang punya standar kode etiknya sendiri, membunuh tanpa belas kasih tapi tetap menjaga dirinya supaya tak ternodai darah korbannya. Dia adalah semacam representasi biblikal dari malaikat maut, kemanapun dia melangkah selalu membawa bayang-bayang kematian. Dan saat dia melanggar prinsip itu dengan membunuh istri Moss, dia mendapat hukumannya.

Karakter Moss sedikit membingungkan. Memang dia ambisius, keras kepala, dan tamak, tapi dia juga mencemaskan keselamatan istrinya. Dia juga sempat kembali ke tempat kejadian transaksi dengan membawa minuman, tapi itu hanya untuk sekedar mengobati rasa bersalahnya. Sebagai seorang alumni perang, dia mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Ketika menemukan mayat-mayat bergelimpangan, dia punya pilihan. Dengan berbekal rasa percaya diri bahwa dia bisa mengatasi resiko yang akan muncul, dia memutuskan untuk mencari uangnya. Pilihan yang mengubahnya dari seorang pemburu menjadi yang diburu.

Sebagai seorang sheriff, Tom Bell bukan karakter yang ideal. Alih-alih sebagai penegak hukum yang berkeinginan menangkap penjahat dengan sekuat tenaga, dia seolah terlihat tak mau berurusan langsung dengan Chigurh karena, seperti yang dia katakan di awal, “tak mau ambil bagian dari sesuatu yang tak dipahami.” Itulah yang membuatnya selalu tertinggal selangkah dibanding dengan Chigurh maupun Moss. Tom Bell adalah si Orang Tua dalam film ini. Dia mencoba mendefinisikan tempatnya di dunia yang tak lagi mampu dia pahami karakteristiknya. Tak seperti deputinya yang selalu waspada, dia berkali-kali terlihat memasuki tempat kejahatan berlangsung tanpa menyiapkan senjatanya karena dia merasa bahwa hal itu tak perlu. Di masanya, hal itu mungkin tak perlu. Tetapi ketika pada akhirnya dia menyadarinya, saat mendatangi lokasi terbunuhnya Moss, itu sudah terlambat. Ini bukan masanya lagi. Tak ada lagi tempat bagi orang tua dalam dunia yang brutal semacam itu.

Sekali lagi, Coen bersaudara mengangkat kembali tema yang sukses mereka sampaikan lewat Fargo kedalam film ini. Pesimisme dalam diri Tom Bell dan nihilisme yang dibawa Anton Chigurh diturunkan langsung dari novel Cormac McCarthy yang menjadi sumber film ini. Ditambah lagi kehendak bebas dan jalannya takdir menjadi bagian dominan di sepanjang film. Seperti yang terjadi pada Moss saat dia mendatangi lokasi transaksi obat bius. Dia punya pilihan yang harus dihadapi, dia menimbang konsekuensinya, dan memilih, sayangnya, yang terburuk. Dia sadar mengenai apa yang akan dihadapi dengan pilihannya itu, tetapi dia menganggap bisa mengatasi ancaman iblis yang ada di balik itu. Dia terbukti salah dengan anggapan itu. Menyangkut temanya, tak ada yang lebih jelas menggambarkannya dibandingkan dengan adegan-adegan awal ketika seorang deputi menangkap Chigurh. Dia menelepon atasannya dan mengatakan bahwa semuanya bisa dikendalikan. Tapi beberapa saat kemudian dia mati. Sesingkat itu. Keadaan yang terlihat bisa ditangani, ternyata berjalan di luar kendali.

Sebagian penonton No Country for Old Men ada yang pulang dengan membawa kekecewaan. Dua hal yang paling disorot adalah adegan penutup yang dianggap antiklimaks dan tak adanya pesan moral didalamnya. Saya mendengarnya sendiri ketika seorang teman bertanya pada saya apa yang bisa didapat dari menonton film ini. Saya menjawabnya, dengan setengah bercanda, bahwa jika dia menginginkan pesan moral dan sebagainya, pergi saja ke khotbah Jumat. Lewat film ini, Coen bersaudara sepertinya memang tak ingin menguliahi kita dengan pesan moral atau apalah, bahwa kejahatan itu buruk dan pada akhirnya kebaikan pasti menang dan sebagainya. Justru mereka mengajak kita sebagai penonton untuk berpikir bagaimana jika dunia yang dicitrakan dalam film itu masuk kedalam realitas kita sehari-hari. Kita melihat reaksi si Orang Tua terhadap keadaan itu. Bagaimana dengan kita? Apakah kita akan seperti Tom Bell? Atau sebaliknya? Atau apa? Itulah kenapa, menurut saya, alih-alih memberi jawaban akhir, adegan penutupnya memang sengaja dibiarkan mengambang karena mereka ingin kita berpikir. Pilihan itu ada pada kita.

16 comments:

  1. kalo ane sih nangkepnya pesannya..ya ginilah hidup, kejahatan akan selalu ada, terima atau nggak, akan ada orang baik mengejar penjahat, dan akan terus ada penjahat..hihi ^^

    btw, nice review,
    salah 1 film favorit ane dekade lalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya begitulah kira2, sangat terbuka untuk ditafsirkan, itulah kenapa filmnya terkesan open-ending
      makasih udah mampir :)

      Delete
    2. yup, walo adegan akhir pas Bardem ditolong anak kecil tuh aga gmna gtu..haha

      link-nya uda ane pasang gan,
      mampir review terbaru ane ya gan
      http://nugrosinema.wordpress.com/2012/12/14/the-hobbit-an-unexpected-journey/

      Delete
  2. film coen bros terbaik menurut gw, simpel tapi mempunyai texture yg berlapis (kue kali)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tekstur berlapis khas Coen brother haha...
      seperti di Blood Simple dan Barton Fink

      makasih udah mampir :)

      Delete
  3. Yang pengen nonton lagi kesini kk
    http://cinema69indo.blogspot.com/2014/05/no-country-for-old-men-2007.html

    ReplyDelete
  4. Saya juga suka film ini, kebetulan saya ada koleksinya, silahkan kunjungi blog saya :D
    No Country for Old Men [ 2007 USA BrRip 1080p YIFY Audio English Subtitle English, Indonesia 1600 MB ]

    http://bioskop21free.blogspot.com/2014/09/no-country-for-old-men-2007-usa-brrip.html

    Koleksi juga: 500 Film Terbaik Sepanjang Masa

    ReplyDelete
  5. Coen Brothers gokil. Javier Bardem peran paling ikonik disini Sinopsis Film, Review Film, Resensi Film, Cerita Film

    ReplyDelete
  6. Sebenernya sih kalo nonton bener' banyak pesan moralnya anw ini film terbaik di masanya yakali ga ada pesan moralny, ga nyampe aja mungkin sih ya ..

    ReplyDelete
  7. Sebenernya sih kalo nonton bener' banyak pesan moralnya anw ini film terbaik di masanya yakali ga ada pesan moralny, ga nyampe aja mungkin sih ya ..

    ReplyDelete
  8. Syg sekali moss tiba2 ditemukan tewas

    ReplyDelete
  9. trus tas duitnya sapa yang dapet, gan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang bunuh moss waktu dia mati

      Delete
    2. Si anton yg dapet, ada diliatin lobang angin yg udh kebuka pake coin

      Delete
  10. Menurut ane sih inti ceritanya ketiga tokoh utama di film gada yg menang, moss mati, si anton gadapet uangnya & si sherrif gak berhasil nangkep penjahatnya... Gitu sih

    ReplyDelete
  11. watch32 - Before seeing this movie I don't think I'd heard one bad thing about it. I mean, after all, it just won best picture; obviously it's got to be at least watchable, right? Wrong. I honestly cannot understand why people love this movie so much. For the first half, the movie remains relatively continuous and straightforward. The acting is stellar, cinematography awesome, etc.... and then, very suddenly, the movie completely loses focus and starts spiraling down a confusing path which had myself and my friends sitting and staring blankly in confusion at the TV for the next hour going "how much longer is the movie?" I have only once or twice found myself to be in the vast minority of people when it came to my opinion on a movie. But in this case...WOW. Maybe I didn't see the same movie as everyone else, but that aside, I am at a complete loss for why so many people are raving about this film.
    See more:
    jurassic world fallen kingdom full movie 123movies
    fifty shades darker 2 full movie
    solo a star wars story full movie hd online
    ant-man and the wasp full movie watch

    ReplyDelete

 

Kala Ireng Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates